Home »
Science
»
Pengertian Serangga Tomcat
Pengertian Serangga Tomcat
Posted: Rabu, 21 Maret 2012 by Dany "Vyr03z" Firdaus in Label: Science
0
Tomcat adalah serangga
yang cukup beracun. Tempat hidup serangga Tomcat adalah di hutan
mangrove dan bukannya di sebuah kota besar layaknya Surabaya.
Jika hewan ini
sekarang menyerang kota, hal tersebut dikarenakan habitatnya
diperkirakan telah rusak. Di lingkungan aslinya, Tomcat adalah makanan
untuk burung. Jika populasi burung menurun, bisa dipastikan jumlah
Tomcat juga akan semakin meningkat dan tak terkontrol.
Hal yang mungkin
bisa menanggulangi masalah ini adalah dengan penyemprotan, namun hal
tersebut tidak akan menolong jika tidak di imbangi dengan ketersediaan
tempat habitat untuk hewan kecil berwarna hitam dan merah tersebut
Simak baik-baik ciri-ciri penyakit tomcat beserta cara mengatasinya berikut ini:
Ciri-ciri kulit yang terkena gigitan Tomcat:
1. Timbul warna kemerah-merahan pada kulit
2. Kulit akan terasa gatal
3. Terjadi iritasi atau peradangan pada kulit
4. Kulit akan tampak melepuh akibat adanya iritasi
5. Apabila parah, maka akan timbul nanah pada kulit.
Untuk mengatasinya, kita juga telah menyiapkan caranya:
1. Hindari kontak
langsung dengan hewan ini. Kontak langsung dengan hewan ini sama saja
dengan menempelkan kulit pada racun. Biasanya kulit akan terasa panas
disusul dengan munculnya bintik-bintik gatal, berair dan juga bekas
hitam di kulit. Bila kamu ingin menyingkirkannya, gunakan kertas atau
meniupnya, jangan langsung memegangnya dengan tangan.
2. Bilas dengan air
mengalir dan sabun jike bersentuhan Segera letakkan kulit yang kontak
dengan tomcat di bawah kran air dan cuci bersih menggunakan sabun. Jika
terasa seperti luka bakar, segera kompres kulit dengan antiseptik dingin
dan pastikan serangga tomcat sudah tidak ada lagi.
3. Pasang kasa
nyamuk dan juga tutup jendela dan pintu Untuk mencegah masuknya kumbang
ini, pastikan tidak ada celah baginya. Apalagi jika daerah kamu memiliki
riwayat wabah tomcat.
4. Jangan menggosok
kulit atau mata jika bersentuhan dengan tomcat Racun yang ada pada
kulitnya bisa menginfeksi daerah lain yang kamu sentuh. Cuci bersih
tangan kamu sebelum menyentuh bagian tubuh yang lain.
5. Pastikan
kebersihan lingkungan rumah Buang tanaman yang tidak terawat dan
pastikan kebersihan taman kamu sehingga hewan ini tidak akan bersarang
di sana. Inilah cara-cara yang ampuh untuk menanggulangi penyakit
tomcat. Mencegah lebih baik dari pada mengobati oleh karena itu pastikan
rumah kamu bersih dan nyaman sehingga kamu terganggu dari gangguan
tomcat.
Meskipun serangga ini berguna bagi petani, kita juga harus tetap waspada.
Perburuan tokek yang
akhir-akhir ini menjadi komoditas bisnis baru diduga sebagai penyebab
banyaknya serangan tomcat, seperti yang saat ini terjadi di Surabaya,
Jawa Timur.
Aktivis lingkungan kota Surabaya, Wawan Some, Selasa (20/3/2012) menjelaskan, awalnya penyebaran tomcat diduga karena burung sebagai pemangsa utama hilang, namun dari banyak referensi yang ada, ternyata pemangsa utama tomcat adalah tokek.
Analisa lain, maraknya pembukaan hutan mangrove di sisi Pantai Timur Surabaya, atau semakin menipisnya lahan semak belukar yang dipakai untuk lahan perumahan, memaksa serangga ini bermigrasi mencari habitat baru. ''Indikasi paling mudah untuk menganalisa fenomena serangan tomcat itu adalah, jika populasi di alam tinggi, maka pemangsanya yang hilang, namun jika populasinya rendah, maka habitatnya yang hilang,'' kata aktivis Komunitas Nol Sampah ini.
Serangan tomcat maupun ulat bulu, kata dia, membuktikan hilangnya keseimbangan ekosistem yang penyebab utamanya dipastikan oleh ulah manusia. ''Semua mahkluk di bumi ini memiliki fungsi penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, ini yang harus dipahami oleh semua orang,'' ujarnya.
Sejak empat hari lalu, warga di beberapa kawasan Kota Surabaya dicemaskan oleh serangan tomcat, serangga yang mengeluarkan cairan beracun yang dapat merusak kulit. Serangan tomcat diketahui sejak serangga ini menyerang apartemen elit di Jalan Kejawan Putih, Surabaya. Beberapa penghuni yang terkena serangan tomcat mengaku kulit mereka melepuh, panas, gatal-gatal dan meninggalkan noda hitam.
Aktivis lingkungan kota Surabaya, Wawan Some, Selasa (20/3/2012) menjelaskan, awalnya penyebaran tomcat diduga karena burung sebagai pemangsa utama hilang, namun dari banyak referensi yang ada, ternyata pemangsa utama tomcat adalah tokek.
Analisa lain, maraknya pembukaan hutan mangrove di sisi Pantai Timur Surabaya, atau semakin menipisnya lahan semak belukar yang dipakai untuk lahan perumahan, memaksa serangga ini bermigrasi mencari habitat baru. ''Indikasi paling mudah untuk menganalisa fenomena serangan tomcat itu adalah, jika populasi di alam tinggi, maka pemangsanya yang hilang, namun jika populasinya rendah, maka habitatnya yang hilang,'' kata aktivis Komunitas Nol Sampah ini.
Serangan tomcat maupun ulat bulu, kata dia, membuktikan hilangnya keseimbangan ekosistem yang penyebab utamanya dipastikan oleh ulah manusia. ''Semua mahkluk di bumi ini memiliki fungsi penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, ini yang harus dipahami oleh semua orang,'' ujarnya.
Sejak empat hari lalu, warga di beberapa kawasan Kota Surabaya dicemaskan oleh serangan tomcat, serangga yang mengeluarkan cairan beracun yang dapat merusak kulit. Serangan tomcat diketahui sejak serangga ini menyerang apartemen elit di Jalan Kejawan Putih, Surabaya. Beberapa penghuni yang terkena serangan tomcat mengaku kulit mereka melepuh, panas, gatal-gatal dan meninggalkan noda hitam.
Pada dasarnya
serangga Tomcat tidaklah menggigit. Ia akan secara otomatis
mengeluarkan cairan jika ia bersentuhan dengan kulit manusia. Racun
tomcat juga bisa melekat di baju, handuk atau pakaian manusia. Dan jika
terkena hewan ini, maka dianjurkan jangan menggaruk bekas yang
ditimbulkan dan segera menghubungi dokter agar efek gigitan tomcat tidak
semakin meluas ke area yang lain. Warga Surabaya sendiri diharapkan
tetap waspada karena Tomcat yang ada di kawasan tersebut diperkirakan
mencapai jutaan ekor. Hal ini juga bisa menjadi pelaran bagi kita semua
agar lebih mau untuk memelihara kelestarian lingkungan agar habitat
hewan yang seharusnya berada di hutan tidak menyerang kota kembali.
Sumber: Weird news