G.A.L.A.U bukan hanya dapat dialami oleh anak-anak A.L.4.y saja, tetapi
dapat juga dialami oleh MAHASISWA, bahkan untuk mahasiswa di jenjang
magister (S2) sekalipun. Akan tetapi, galau yang dilakukan sedikit
berbeda. Mau lihat perbandingannya dengan A.L.4.Y, oke, cekidot gan :
GALAU tentang CINTA
Cinta menduduki peringkat satu untuk soal galau, a.k.a GALAU LEVEL DEWA
(memangnya keripik maicih saja yang punya tingkatan). Cinta memang
rasanya seperti “Nano-nano”. Masih inget kan sama permen Nano-nano?
Permen dengan rasa manis-asem-asin ini kerap populer pada tahun 90-an.
Oke, disini kita akan membahas galau cinta bukan nano-nano. Jadi memang,
segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta dapat membuat galau. Mulai
dari galau pas kenalan sama cewek cantik, galau pas mau “nembak”, sampe
galau ketika diputusin pacar. Ada galau yang tidak bisa saya sebutkan
disini, yaitu galau ketika masih jadi jomblo, ups, kelepasan.
Galau cinta ini jika dialami oleh anak A.L.4.Y, maka badannya akan
panas-dingin, merasa bahwa dia adalah orang yang paling menyedihkan
didunia (ini dialami oleh A.L.4.Y yang diputusn sama pacarnya), serta
dapat melakukan hal-hal diluar kewajaran, misalnya membuat dirinya
berfikir kalau dia itu ganteng, dengan mengubah gaya rambut yang poninya
panjang dan di samping kanan-kiri kepalanya di buat tipis, dan mengecat
rambutnya menjadi warna kuning, merah, atau warna lain. Hal ini
dilakukan untuk memikat kaum hawa yang melihat dirinya, iya sih memang
jadi terpikat, tapi terpikat untuk menampar. Hal aneh lainnya terlihat
ketika anak A.L.4.Y sedang jatuh cinta, dia akan mengeluarkan
rayuan-rayuan gombalnya seperti : “aku akan menjagamu walau badai
menghadang”, si cewek bilang : “kemaren kok gak maen kerumah”, alasannya
: “Kemaren hujan gerimis say” *GUBRAKK.
Beda ketika galau
cinta ini dialami oleh mahasiswa S2.Dari luar, tidak tampak kalau sedang
galau cinta, akan tetapi dari hatinya tetap GALAU LEVEL DEWA. Mahasiswa
S2 pintar menyembunyikan kegalau-annya tentang cinta. Hal-hal yang
dilakukan ketika diputusin sama pacar juga tidaklah se-ekstrim seperti
anak A.L.4.y pada umumnya. Mahasiswa S2 akan mengalihkan rasa sedihnya
dengan melakukan kegiatan seperti jalan-jalan di keramaian, melakukan
hobby, bahkan berkumpul dengan teman-teman. Mahasiswa S2 dapat berfikir
jernih walaupun hatinya tidak menentu. Apabila berpacaran, mahasiswa S2
tidak akan mengatakan hal-hal yang berbau gombal, akan tetapi dibuktikan
dengan perbuatan. Walau tidak diucapkan secara langsung dengan
kata-kata : “Aku akan menjagamu sepenuh hati”, tetapi dapat dibuktikan
secara nyata dengan perbuatan seperti : membantu pacarnya yang sedang
kesusahan, melindungi pacarnya dari bahaya, serta menikahi pacarnya
ketika sudah siap hidup berumah tangga. Untuk mahasiswa S2 yang jomblo
pun, galau yang dilakukan adalah galau dengan cara SMART, seperti
chatting dengan orang-orang dari luar negri, menambah ilmu di
perpustakaan, dan pastinya dapat lulus kuliah tepat waktu.
GALAU tentang MASA DEPAN
Galau tentang masa depan adalah galau yang menduduki peringkat 2 a.k.a
GALAU LEVEL INTERNASIONAL. Masa depan memang masih misteri, kita tidak
tahu apa yang akan terjadi pada diri kita di masa depan, apakah kita
akan menjadi seseorang yang kaya, sukses, melarat, miskin, bahkan
berumur panjang. Manusia hanya dapat mengetahui kejadian yang pernah
dialaminya dan yang sedang dialaminya saja, sedangkan untuk masa depan,
manusia hanya dapat merencanakan dan mengaturnya saja dan berdoa semoga
masa depan itu dapat terwujud.
Galau ini ketika dialami oleh
anak A.L.4.Y maka akan berbahaya. Meraka akan berpetualang di dunia
mereka, yang disebut “ajang pencarian jati diri”. Hal ini sangat
berbahaya bila tidak diarahkan oleh orang tua. Tanpa arahan dari orang
tua, anak A.L.4.Y ini akan menjadi brutal, bergaul dengan anak-anak yang
tidak beres, minum-minuman keras, narkoba, bahkan free sex. Mereka
lebih terbawa terhadap lingkungan dari pada dirinya sendiri. Contohnya
para gang motor yang terdapat di jalan-jalan kota di indonesia. Mereka
rata-rata adalah anak A.L.4.Y yang masih belum jelas masa depannya, dan
mereka pikir dengan menjadi anggota gang motor mereka dapat menemukan
jati diri mereka. Itu merupakan tindakan yang salah. Mereka akan lebih
menemukan kehancuran daripada jati diri. Dampak inilah yang sering
dimanfaatkan oleh ketua gang motor yang biasanya hanya bersembunyi di
balik layar ketika para “anak buah” mereka berbuat ulah di luar sana
dalam merekrut anggota. Anak A.L.4.Y pun sering tidak memikirkan masa
depan, mereka lebih sering menikmati apa yang sedang mereka lakukan
sekarang.
Sungguh sangat berbeda ketika galau ini masuk kedalam
mahasiswa S2. Mereka akan menanggapi galau ini dengan serius. Masa
depan memang masih abu-abu, tetapi dengan perencanaan Insya Allah dapat
diberi kemudahan. Mahasiswa S2 tidak mau jika masa depan mereka
terbengkalai. Mereka akan mempertajam keahlian mereka pada bidangnya
masing-masing. Mereka juga berfikir bahwa yang mereka lakukan ini adalah
untuk orang banyak, uang menjadi nomor kesekian di mata mereka. Tetapi
galau ini memang akan selalu ada, misalnya saat menentukan cita-cita,
Kebanyakan mahasiswa S2 ingin menjadi dosen atau bahkan ingin dapat
menduduki posisi yang lebih tinggi di perusahaan bahkan ada yang hanya
mencari gelar saja. Hal ini sangat membuat galau, dikarenakan belum
jelas mau dibawa kemana S2 ini. Benar-benar kegalauan yang aneh. Akan
tetapi kegalauan yang seperti ini dapat diminimalisir dengan
banyak-banyak bersyukur kepada Allah SWT. Mahasiswa S2 juga menanggapi
kegalauan ini dengan lebih cerdas, misalnya ketika dia ingin menjadi
seorang dosen, pada tahun 2014 setiap dosen memang harus minimal di
jenjang S2. Maka dari intu sembari kuliah S2 dia akan mengumpulkan
poin-poin yang berharga untuk menaikkan “HARGA” untuk dirinya. Misalnya
dia akan mengadakan seminar-seminar, menulis paper, mengadakan
pelatihan-pelatihan sosial, dan lain sebagainya. Setiap kegiatan itu
memiliki poin ketika mahasiswa S2 tersebut menjadi dosen untuk
mendapatkan JFA (Jabatan Fungsional Akademis). Selain itu dengan adanya
prestasi-prestasi, ini akan membuat dia menjadi “THE MOST WANTED PERSON”
untuk seluruh universitas di Indonesia.
Sumber: Facebook saja.
Artikel Dengan Kategori yang Sama: