Home » , » Perbedaan Galau Mahasiswa S2 Dengan Anak A.L.4.Y -PART 1-

Perbedaan Galau Mahasiswa S2 Dengan Anak A.L.4.Y -PART 1-

Posted: Selasa, 24 Juli 2012 by Dany "Vyr03z" Firdaus in Label: ,
0

G.A.L.A.U bukan hanya dapat dialami oleh anak-anak A.L.4.y saja, tetapi dapat juga dialami oleh MAHASISWA, bahkan untuk mahasiswa di jenjang magister (S2) sekalipun. Akan tetapi, galau yang dilakukan sedikit berbeda. Mau lihat perbandingannya dengan A.L.4.Y, oke, cekidot gan :
 
GALAU tentang CINTA

Cinta menduduki peringkat satu untuk soal galau, a.k.a GALAU LEVEL DEWA (memangnya keripik maicih saja yang punya tingkatan). Cinta memang rasanya seperti “Nano-nano”. Masih inget kan sama permen Nano-nano? Permen dengan rasa manis-asem-asin ini kerap populer pada tahun 90-an. Oke, disini kita akan membahas galau cinta bukan nano-nano. Jadi memang, segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta dapat membuat galau. Mulai dari galau pas kenalan sama cewek cantik, galau pas mau “nembak”, sampe galau ketika diputusin pacar. Ada galau yang tidak bisa saya sebutkan disini, yaitu galau ketika masih jadi jomblo, ups, kelepasan.

Galau cinta ini jika dialami oleh anak A.L.4.Y, maka badannya akan panas-dingin, merasa bahwa dia adalah orang yang paling menyedihkan didunia (ini dialami oleh A.L.4.Y yang diputusn sama pacarnya), serta dapat melakukan hal-hal diluar kewajaran, misalnya membuat dirinya berfikir kalau dia itu ganteng, dengan mengubah gaya rambut yang poninya panjang dan di samping kanan-kiri kepalanya di buat tipis, dan mengecat rambutnya menjadi warna kuning, merah, atau warna lain. Hal ini dilakukan untuk memikat kaum hawa yang melihat dirinya, iya sih memang jadi terpikat, tapi terpikat untuk menampar. Hal aneh lainnya terlihat ketika anak A.L.4.Y sedang jatuh cinta, dia akan mengeluarkan rayuan-rayuan gombalnya seperti : “aku akan menjagamu walau badai menghadang”, si cewek bilang : “kemaren kok gak maen kerumah”, alasannya : “Kemaren hujan gerimis say” *GUBRAKK.

Beda ketika galau cinta ini dialami oleh mahasiswa S2.Dari luar, tidak tampak kalau sedang galau cinta, akan tetapi dari hatinya tetap GALAU LEVEL DEWA. Mahasiswa S2 pintar menyembunyikan kegalau-annya tentang cinta. Hal-hal yang dilakukan ketika diputusin sama pacar juga tidaklah se-ekstrim seperti anak A.L.4.y pada umumnya. Mahasiswa S2 akan mengalihkan rasa sedihnya dengan melakukan kegiatan seperti jalan-jalan di keramaian, melakukan hobby, bahkan berkumpul dengan teman-teman. Mahasiswa S2 dapat berfikir jernih walaupun hatinya tidak menentu. Apabila berpacaran, mahasiswa S2 tidak akan mengatakan hal-hal yang berbau gombal, akan tetapi dibuktikan dengan perbuatan. Walau tidak diucapkan secara langsung dengan kata-kata : “Aku akan menjagamu sepenuh hati”, tetapi dapat dibuktikan secara nyata dengan perbuatan seperti : membantu pacarnya yang sedang kesusahan, melindungi pacarnya dari bahaya, serta menikahi pacarnya ketika sudah siap hidup berumah tangga. Untuk mahasiswa S2 yang jomblo pun, galau yang dilakukan adalah galau dengan cara SMART, seperti chatting dengan orang-orang dari luar negri, menambah ilmu di perpustakaan, dan pastinya dapat lulus kuliah tepat waktu.

GALAU tentang MASA DEPAN

Galau tentang masa depan adalah galau yang menduduki peringkat 2 a.k.a GALAU LEVEL INTERNASIONAL. Masa depan memang masih misteri, kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita di masa depan, apakah kita akan menjadi seseorang yang kaya, sukses, melarat, miskin, bahkan berumur panjang. Manusia hanya dapat mengetahui kejadian yang pernah dialaminya dan yang sedang dialaminya saja, sedangkan untuk masa depan, manusia hanya dapat merencanakan dan mengaturnya saja dan berdoa semoga masa depan itu dapat terwujud.

Galau ini ketika dialami oleh anak A.L.4.Y maka akan berbahaya. Meraka akan berpetualang di dunia mereka, yang disebut “ajang pencarian jati diri”. Hal ini sangat berbahaya bila tidak diarahkan oleh orang tua. Tanpa arahan dari orang tua, anak A.L.4.Y ini akan menjadi brutal, bergaul dengan anak-anak yang tidak beres, minum-minuman keras, narkoba, bahkan free sex. Mereka lebih terbawa terhadap lingkungan dari pada dirinya sendiri. Contohnya para gang motor yang terdapat di jalan-jalan kota di indonesia. Mereka rata-rata adalah anak A.L.4.Y yang masih belum jelas masa depannya, dan mereka pikir dengan menjadi anggota gang motor mereka dapat menemukan jati diri mereka. Itu merupakan tindakan yang salah. Mereka akan lebih menemukan kehancuran daripada jati diri. Dampak inilah yang sering dimanfaatkan oleh ketua gang motor yang biasanya hanya bersembunyi di balik layar ketika para “anak buah” mereka berbuat ulah di luar sana dalam merekrut anggota. Anak A.L.4.Y pun sering tidak memikirkan masa depan, mereka lebih sering menikmati apa yang sedang mereka lakukan sekarang.

Sungguh sangat berbeda ketika galau ini masuk kedalam mahasiswa S2. Mereka akan menanggapi galau ini dengan serius. Masa depan memang masih abu-abu, tetapi dengan perencanaan Insya Allah dapat diberi kemudahan. Mahasiswa S2 tidak mau jika masa depan mereka terbengkalai. Mereka akan mempertajam keahlian mereka pada bidangnya masing-masing. Mereka juga berfikir bahwa yang mereka lakukan ini adalah untuk orang banyak, uang menjadi nomor kesekian di mata mereka. Tetapi galau ini memang akan selalu ada, misalnya saat menentukan cita-cita, Kebanyakan mahasiswa S2 ingin menjadi dosen atau bahkan ingin dapat menduduki posisi yang lebih tinggi di perusahaan bahkan ada yang hanya mencari gelar saja. Hal ini sangat membuat galau, dikarenakan belum jelas mau dibawa kemana S2 ini. Benar-benar kegalauan yang aneh. Akan tetapi kegalauan yang seperti ini dapat diminimalisir dengan banyak-banyak bersyukur kepada Allah SWT. Mahasiswa S2 juga menanggapi kegalauan ini dengan lebih cerdas, misalnya ketika dia ingin menjadi seorang dosen, pada tahun 2014 setiap dosen memang harus minimal di jenjang S2. Maka dari intu sembari kuliah S2 dia akan mengumpulkan poin-poin yang berharga untuk menaikkan “HARGA” untuk dirinya. Misalnya dia akan mengadakan seminar-seminar, menulis paper, mengadakan pelatihan-pelatihan sosial, dan lain sebagainya. Setiap kegiatan itu memiliki poin ketika mahasiswa S2 tersebut menjadi dosen untuk mendapatkan JFA (Jabatan Fungsional Akademis). Selain itu dengan adanya prestasi-prestasi, ini akan membuat dia menjadi “THE MOST WANTED PERSON” untuk seluruh universitas di Indonesia.

Sumber: Facebook saja.



Artikel Dengan Kategori yang Sama:

0 Komentar:

Silahkan Tinggalkan Komentar dan Berkomentar Apa Saja Asalkan Tidak Mengandung Unsur SARA!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...